Translate

Kamis, 27 September 2012


MAKALAH PENJASKES

PENGARUH OLAHRAGA TERHADAP KESEHATAN PERNAPASAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Stres dapat memicu berbagai macam keadaan salah satunya adalah dapatterjadi keletihan, hal ini akan membawa pengaruh pada fisi dan mental seseorang, dan  jika  keletiha in melanjut  dapat  menyebabka kebugara seseorang menurun. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga yang harus dijaga agar kita dapat terus bertahan hidup di dunia ini. Kesehatan sangatlah penting, karena kesehatan itu tidak dapat dibeli dengan uang. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga kesehatan. Salah satu cara menjaga kesehatan ialah dengan berolahraga secara teratur. Selain olahraga, pola hidup juga dapat mempengaruhi kesehatan.
Olahraga merupakan kegiatan yang dilakukan sedemikian rupa sehingga jantung cukup terbebani. Ada banyak jenis olahraga yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan. Kita dapat memilihnya sesuai selera atau kebutuhan kita. karena setiap jenis olahraga mempunyai manfaat yang berbeda-beda bagi kesehatan. Kita tidak harus selalu melakukan kegiatan yang berat, Cukup hanya dengan aktif beraktifitas dalam kehidupan sehari-hari, itu sudah cukup untuk menjaga kesehatan.
Walaupun olahraga itu penting, tetapi masih banyak orang yang belum menyadarinya. Banyak penyakit yang bersumber dari pola hidup yang salah, seperti kurang bergerak dan berolahraga, serta kurang istirahat dan lupa makan. Orang-orang beralasan, mereka terlalu sibuk untuk berolahraga. Padahal olahraga sangat dibutuhkan. Olahraga juga dapat menghilangkan stres. Yoga misalnya, olahraga ini dapat menimbulkan ketenangan batin. Karena itulah, dalam makalah ini akan dituliskan betapa pentingnya berolahraga, agar masyarakat sadar dan merubah pola hidupnya.

Secara alamiah tubuh mempunyai sistem kekebalan kemampuan untuk menolak atau membunuh unsur-unsur yang merugikan dan kemampuan untuk meregenerasi sel. Salah satu teknologi alternatif untuk mencegah timbulnya penyakit dan membiasakan hidup sehat adalah dengan melakukan olahraga pernapasan. Menarik napas dalam-dalam, seperti yang lazim dilakukan pada olahraga pernapasan, sebenarnya merupakan suatu sarana yang membantu tubuh untuk mengubah udara yang dihirup menjadi energi. Aliran udara berenergi ini mampu menghasilkan tenaga dalam yang akan disebarkan ke seluruh bagian tubuh.
Sistem pernapasan terdiri dari hidung, paring, batang tenggorokan, bronchioles dan alveoli. Saluran dari hidung sampai bronchioles (tenggorokan) disebut saluran udara. Pertukaran udara terjadi di alveoli. Alveoli merupakan saluran membran tipis tempat menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Atas dasar tersebut, fungsi sistem pernapaan tergantung pada kondisi saluran udara dan alveoli paru-paru.
1.2.       Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan olahraga?
2.      Bagaimana Pengaruh olahraga terhadap pernapasan?
3.      Bagaimana Manfaat pernapasan bagi kesehatan?
1.3.       Tujuan Penulisan
1.        Dapat mengetahui pengertian olahraga
2.        Dapat mengetahui pengertian pernapasan dalam olahraga
3.        Dapat mengetahui manfaat pernapasan bagi kesehatan tubuh
1.4.       Manfaat
Dengan olah raga kita memiliki manfaat diantaranya: kita bisa lebih bugar dan menjadi sehat, terjauh dari penyakit yang datang mendekat, lebih meningkatkan derajat fisik beserta mental kita.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1.       Pengertian OlahRaga
          Secara alamiah tubuh mempunyai sistem kekebalan kemampuan untuk menolak atau membunuh unsur-unsur yang merugikan dan kemampuan untuk meregenerasi sel. Salah satu teknologi alternatif untuk mencegah timbulnya penyakit dan membiasakan hidup sehat adalah dengan melakukan olahraga pernapasan. Menarik napas dalam-dalam, seperti yang lazim dilakukan pada olahraga pernapasan, sebenarnya merupakan suatu sarana yang membantu tubuh untuk mengubah udara yang dihirup menjadi energi. Aliran udara berenergi ini mampu menghasilkan tenaga dalam yang akan disebarkan ke seluruh bagian tubuh.
          Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
          Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan, Olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya periodik; artinya Olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial. Struktur anatomis-anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya maupun kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungannya nyata lebih unggul pada siswa-siswa yang aktif mengikuti kegiatan Penjas-Or dari pada siswa-siswa yang tidak aktif mengikuti Penjas-Or (Renstrom & Roux 1988, dalam A.S.Watson : Children in Sport dalam Bloomfield,J, Fricker P.A. and Fitch,K.D., 1992).
          Olahraga merupakan kegiatan yang dilakukan sedemikian rupa sehingga jantung cukup terbebani. Ada banyak jenis olahraga yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan. Kita dapat memilihnya sesuai selera atau kebutuhan kita. karena setiap jenis olahraga mempunyai manfaat yang berbeda-beda bagi kesehatan. Kita tidak harus selalu melakukan kegiatan yang berat, Cukup hanya dengan aktif beraktifitas dalam kehidupan sehari-hari, itu sudah cukup untuk menjaga kesehatan.
          Walaupun olahraga itu penting, tetapi masih banyak orang yang belum menyadarinya. Banyak penyakit yang bersumber dari pola hidup yang salah, seperti kurang bergerak dan berolahraga, serta kurang istirahat dan lupa makan. Orang-orang beralasan, mereka terlalu sibuk untuk berolahraga. Padahal olahraga sangat dibutuhkan. Olahraga juga dapat menghilangkan stres. Yoga misalnya, olahraga ini dapat menimbulkan ketenangan batin. Karena itulah, dalam makalah ini akan dituliskan betapa pentingnya berolahraga, agar masyarakat sadar dan merubah pola hidupnya.
2.2.       Pengaruh Olahraga Terhadap Pernapasan
          Sistem pernapasan terdiri dari higung, paring, batang tenggorokan, bronchioles dan alveoli. Saluran dari higung sampai bronchioles (tenggorokan) disebut saluran uara. Pertukaran udara terjadi di alveoli. Alveoli merupakan saluran membran tipis tempat menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Atas dasar tersebut, fungsi sistem pernapaan tergantung pada kondisi saluran udara dan alveoli paru-paru.
          Menarik napas dalam-dalam, seperti yang lazim dilakukan pada olahraga pernapasan, sebenarnya merupakan suatu sarana yang membantu tubuh untuk mengubah udara yang dihirup menjadi energi. Aliran udara berenergi ini mampu menghasilkan tenaga dalam yang akan disebarkan ke seluruh bagian tubuh. Efeknya bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan ketegangan otot di seluruh tubuh, menyegarkan kembali pikiran yang lelah, atau meringankan rasa sakit di bagian-bagian tubuh tertentu.
          Pernapasan dalam tidak hanya membantu menghindari kecemasan. Para ahli mengklaim pernapasan dalam dapat memberikan manfaat kesehatan lainnya. Jika pola pernapasan tidak benar akan menghasilkan ketegangan, kelelahan, dan ketegangan vokal.
          Bila Anda bernapas melalui dada Anda (juga dikenal sebagai pernapasan dangkal), udara yang masuk hanya volume kecil , yaitu Anda tidak mengambil oksigen yang cukup atau mengusir karbondioksida yang cukup. Akibatnya, racun dibangun dalam tubuh Anda dan Anda mulai kehilangan jumlah oksigen. Bernapas dalam dapat memiliki pengaruh kuat pada kesehatan Anda. Dengan latihan yang tepat, pernapasan dalam dapat menjadi cara standar untuk pernapasan dan meningkatkan umur Anda.
          Beberapa penyakit saluran pernapasan umumnya disebabkan oleh peradangan. Peradangan tersebut menyebabkan terbentuknya selaput lendir (membran) pada batang tenggorokan dan tenggorokan membengkak, mempertinggi udara yang keluar dan lapisan lunak pada otot batang tenggorokan menciut. Akibatnya saluran udara menyempit, volume udara yang dihirup berkurang, lalu lintas oksigen yang masxuk dan karbondioksida yang keluar terganggu. Selain itu dahak yang merupakan campuran lendir dan cairan peradangan merangsang syaraf menutup dinding saluran udara serta merangsang munculnya batuk.
          Kelainan bawaan pada tenggorokan menyebabkan bronchiectasis yang pada akhirnya mengganggu ventilasi pernapasan yang seharusnya bekerja normal dan bronchitis bisa memperburuk gangguan tersebut. Orang-orang yang menderita gejala ini mudah terkena radang dan bisa memperburuk penyempitan pertukaran udara yang berangsur-angsur semakin lemah.
          Pembengkakan alveoli yang disebabkan peradangan mengurangi fungsi pertukaran udara sehingga penderita mengalami anoxia, cyanosis, kesulitan bernapas, jantung berdebar dan lain-lain. Anoxia menjalar dari sistem pernapasan ke sistem cardiovascular, bahkan ke otak dan sistem syaraf. Selain itu, terdapat lapisan tipis di saluran tenggorokan sampai propel mucus dan unsur-unsur asing. Namun jika terjadi bronchitis, bronchiectasis dan lain-lain, fungsi cilia semakin lemah. Gangguan pada fungsi tersebut membuat peradangan sulit dikontrol.
          Banyak orang yang menderita asma baik bawaan maupun bukan, disebabkan oleh penyempitan tenggorokan. Terjadinya proses tersebut sama dengan gejala pada gangguan sistem pernapasan biasa lainnya. Untuk melegakan saluran pernapasan, orang-orang Cina biasanya menggunakan obat tradisional yang mengandung bahan expectorant dan anti radang sehingga gumpalan dahak mudah menjadi ludah dan peradangan mudah pula disembuhkan. Namun karena faktor-faktor etiologi, hal tersebut sangat sulit dicapai.
          Setelah berolah raga aerobik, biasanya syaraf-syaraf vegetatif di bagian dalam tubuh mengendur dan tercipta keseimbangan kembali. Setelah itu dahak akan mudah diludahkan dan peradangan bisa dikontrol kembali. Saluran pernapasan yang lega dan sehat dapat dipertahankan. Orang yang sering menderita demam, bronchitis, asma dan bronchiectatis dianjurkan melakukan olah raga aerobik secara teratur karena akan sangat membantu menormalkan fungsi sistem pernapasan.
2.3.       Manfaat Pernapasan Bagi Kesehatan
Adapun Manfaat dari olahraga nafas adalah sebagai berikut :
1.             Media pencegah penyakit
Dengan peningkatan energi yang diperoleh dari hasil olahraga napas maka proses regenerasi sel-sel yang rusak ataupun menghidupkan sel-sel yang masih tidur bisa ditingkatkan. Begitupun sistem kekebalan tubuh akan meningkat drastis. Hasilnya akan sangat sulit bagi tubuh kita untuk terkena penyakit.



2.             Mengobati penyakit dalam tubuh
Energi yang besar hasil olahraga napas secara otomatis meningkatkan kemampuan sistem tubuh, membunuh virus atau bakteri yang merusak sekaligus meregenerasi kerusakan yang timbul.
3.             Meningkatkan derajat kesehatan fisik dan mental
Bila kita perhatikan diri kita atau orang lain di sekeliling kita, ada satu fenomena menarik yang berhubungan dengan ritme pernapasan. Orang dalam keadaan marah, mengamuk, stres, ketakutan, sikap tak sabaran dan sikap mental negatif lainnya, ternyata menunjukkan ritme pernapasan yang tidak teratur, kacau-balau, tersengal-sengal. Begitu halnya olahraga napas bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan ketegangan otot di seluruh tubuh, menyegarkan kembali pikiran yang lelah.

Sedangkang  Manfaat Pernapasan Dalam:
1.      Meredakan Stres: kegiatan harian dan jalinan asmara dapat meningkatkan stres. Artinya pernapasan Anda semakin cepat dan tekanan darah menjadi tinggi yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Bernapas dalam adalah salah satu cara terbaik untuk menurunkan stres dalam tubuh karena berfokus dan membersihkan pikiran Anda. Ketika Anda bernafas dalam-dalam, ia akan mengirimkan sinyal ke otak Anda untuk tenang dan rileks. Otak kemudian mengirimkan sinyal ini untuk tubuh Anda, sehingga Anda merasa santai.
2.      Mengurangi Kecemasan: Kecemasan dapat membahayakan kesehatan dan dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan dan penyakit. Berlatih pernapasan dalam membantu membersihkan setiap penyumbatan dalam pikiran Anda dan memberikan Anda kehidupan yang terfokus, dan dengan demikian melepaskan dan meringankan dari kecemasan.
3.      Meningkatkan Sirkulasi Darah: Melakukan pernapasan dalams secara teratur dan meningkatkan pengiriman oksigen ke organ tubuh. Coba pernapasan dalam melalui perut Anda untuk meningkatkan pasokan oksigen ke organ-organ tubuh dan akan membantu mengembangkan keseluruhan sistem.
4.      Membantu Detoksifikasi: Mengikuti proses pernapasan secara teratur membantu dalam detoksifikasi organ tubuh. Bernapas dalam membantu membuang akumulasi racun dari tubuh Anda.
5.      Meningkatkan Kesejahteraan: Bernapas dalam merilis endorphines (bahan kimia tubuh untuk merasa-baik yang membunuh rasa sakit alami) ke dalam sistem. Hal ini juga melemaskan otot-otot, penyebab utama dari sakit leher, punggung dan nyeri perut. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa pernapasan dalam juga dapat bermanfaat bagi penderita asma.
6.      Menurunkan Tekanan Darah: Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal, The Lancet, pasien jantung dengan 12 sampai 14 napas dangkal per menit (enam napas per menit dianggap optimal) lebih cenderung memiliki kadar rendah oksigen darah, yang dapat mengganggu otot rangka dan fungsi metabolisme, dan menyebabkan atrofi otot (penurunan massa otot) dan intoleransi latihan. rutin latihan pernapasan telah terbukti untuk mengurangi tekanan darah.
7.      Meningkatkan Kesehatan Fisik dan Mental: Bernapas dalam meningkatkan kadar oksigen darah, meningkatkan kesehatan dalam banyak cara, memperlambat denyut jantung Anda, meningkatkan sirkulasi, menurunkan tekanan darah Anda, dan membantu dalam pencernaan. Hal ini pada akhirnya membantu dalam meningkatkan kinerja mental dan energi.
8.      Relaksasi usus: penelitian telah menunjukkan bahwa pernapasan dalam menenangkan perut dan membantu dalam gerakan perut yang tepat. Jika Anda mengalami masalah dengan buang air besar kemudian mencoba mengambil napas dalam-dalam saat Anda berada di tempat duduk toilet Anda.
9.      Meredakan Gelisah: Gelisah adalah perasaan yang umum dialami oleh setiap orang. Kadang kegelisahan bagi sebagian besar orang mungkin merasa sangat sulit bahkan berbicara. Dalam kesempatan tersebut, napas dalam-dalam dapat diambil untuk mengatasi rasa takut tersebut. Hanya menutup mata Anda dan napas dalam selama satu atau dua. Fokus pada pernapasan Anda, pada darah dan darah mengalir melalui pembuluh darah Anda.


















BAB III
PENUTUP

3.1.       Kesimpulan
Jadi kesimpulannya bahwa olahraga merupakan proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia, sedangkan pernapasan merupakansuatu proses mulai dari pengambilan oksigen,  pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh, yang mana salah satu bentuk upaya kita mengenal lebih dalam salah satu proses penting dalam tubuh.
Jadi peran olahraga terhadap pernapasan sangat penting bagi tubuh dan kesehatannya agar tubuh tetap sehat dalam keadaan normal.
3.2.       Saran
Saran yang dapat saya berikan yaitu agar teori atau pemahaman akan Pengaruh olahraga terhadap pernapasan sangat berperan penting bagi kesehatan tubuh.  Khususnya bermanfaat dalam perkuliahan Penjaskes.







Daftar Pustaka
FOX, . 1988. The Physiological Bhasis of Physical Education and Atheletics. New York : W.B Saunders Company.
Nawawi,Umar, . 2007. Diktat Fisiologi Olahraga. Padang. Universitas Negeri Padang
Sahara, Sayuti; 2003. Konsep Rangkuman dan Penjelasan : The Physiological Bhasis of Physical Education and Atheletics, Padang. Pasca Sarjana UNP
http://www.anneahira.com/manfaat-olahraga-renang.htm

Selasa, 25 September 2012


KARYA ILMIAH
KERANGKA PENYUSUNAN DAN TEKNIK PENYUSUNANNYA


BAB I
PENDAHULUAN

Karya tulis adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya.
Tujuan pembuatan karya tulis adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan.
Karya tulis ada yang berbentuk ilmiah dan non-ilmiah. Contoh karya tulis ilmiah yaitu skripsi, tesis, disertasi dan lain-lain. Sedangkan karya tulis non-ilmiah yaitu cerpen, puisi, dan, lain-lain.
Secara luas karya tulis yang berupa ilmiah akan dijelaskan di makalah kami sebagai berikut.


BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian Karya Ilmiah
Ada berbagai definisi tentang karya ilmiah sebagai berikut :
1.      Dalam buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya[1].
2.      Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar.[2]
3.      Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan ai publikasikan dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang teliah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. [3]
Dari berbagai macam pengertian karya ilmiah di atas dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud karya ilmiah dalam makalah ini adalah, suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah.
Karya ilmiah, suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka. Maka dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.
Karya ilmiah harus ditulis secara jujurdan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenaran dalam karya ilmiah adalah kebenaran yang objektif-positif, sesuai dengan data dan fakta di lapangan, dan bukan kebenaran yang normatif.berdasarkan hal semacam ini, jelas bahwa sebuah tulisan yang disebut sebagai karya ilmiah harus memiliki persyaratan-persyaratan khusus, seperti yang disebutkan Brotowidjojo yang ditulis oleh Yunita T. Winarto Dkk, dalam bukunya karya ilmiah sosial, bahwa karya ilmiah memiliki syarat- syarat sebagai berikut :[4]
1.      Menyajikan fakta secara objektif
2.      Mengemukakan segala uraian secara kejujuran
3.      Disusun secara sistematis
4.      Cenderung bersifat induktif.
5.      Bertolak dari hipotesis tertentu.
6.      Menghindari tindakan yang manifilatif .
7.      Bersifat ekspositiris maupun argumentatif
Untuk memperjelas jawaban ilmiah terhadap permasalahan atau pertanyaan yang ada dalam suatu penelitian, penulisankarya ilmiah harus menggali khazanah pustaka, guna melengkapi teori-teori atau konsep-konsep yang relevan dengan permsalahan yang ingin dijawabnya. untuk itu penulisan karya ilmiah harus rajin dan teliti dalam hal membaca dam mencatat konsep-konsep serta teori-teori yang mendukung karya ilmiahnya tersebut. [5]

B. Jenis Karya Ilmiah.
Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut,. Secara garis besar, karya ilmiah di klasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.[6]
1. Karya iImiah Pendidikan
Karya ilmiah pendidikan digunakan tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari:
a.       Paper (Karya Tulis).
Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya.[7]
Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen, penulisan paper ini agak di perdalam dengan beberapa sebab antara lain, Bab I Pendahuluan , Bab II Pemaparan Data, Bab III Pembahasan atau Analisisdan Bab IV Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
b.      Pra Skripsi
Pra Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapatka gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenja0ng akademik atau setingkat diploma 3 ( D-3) .[8]
Format tulisannya terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar belakang pemikiran, permasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian). Bab II gambaran umum ( menceritakan keadaan di lokasi penelitian yang dikaitkan dengan permasalahan penelitian, Bab III deskripsi data ( memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian). Bab IV analisis (pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian). Bab V penutup ( kesimpulan penelitian dan saran )
c.       Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan ) maupun penelitian tidak langsung ( study kepustakaan)[9] skripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana S1. Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan emperis.[10]
d.      Thesis
Thesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada skripsi, thesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelar magister (S-2).
Penulisan thesis bertujuan mensinthesikan ilmu yng diperoleh dari perguruan tinggi guna mempeluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yangmenjadi tema thesis tersebut.
e.       Disertasi
Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci.
Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar Doktor.
2. Karya ilmiah Penelitian.
A. Makalah seminar.
1.      Naskah Seminar
Naskah Seminar adalah karya ilmiah tang barisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan di sampaikan dalam forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian pemikiran murni dari penulisan dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar .[11]
2.      Naskah Bersambung
Naskah Bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai judul atau title dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung, atau bisa juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.
B. Laporan hasil penelitian
Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa di kelompokkan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal.
C. Jurnal penelitian
Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri karya ilmiah terdiri dari asal penilitian dan resensi buku. Penelitian jurnal ini harus teratur continue) dan mendapatkan nomor dari perpustakaannasional berupa ISSN(international standard serial number).[12]

C. Kerangka Penyusunan Karya ilmiah
Kerangka karya ilmiah terdiri dari:
1.      Judul
2.      Lembar Pengesahan
3.      Abstrak/Ringkasan
4.      Kata Pengantar
5.      Daftar Isi
6.      Daftar Tabel
7.      Daftar Gambar
8.      Daftar Lampiran
9.      Daftar Istilah dan atau Daftar Singkatan [kalau ada]
10.  BAB I Pendahuluan (latar belakang, identifikasi masalah, maksud dantujuan, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran)
11.  BAB II Tinjauan Pustaka
12.  BAB III Bahan dan Metode Penelitian (bentuk penelitian, subjek penelitian, ukuran sampel, definisi operasional, variabel penelitian, prosedur penelitian, cara pemeriksaan/pengukuran, analisis data, tempat dan waktu penelitian, jadwal penelitian, alur penelitian)
13.  BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
14.  BAB V Kesimpulan dan Saran
15.  Daftar Pustaka
16.  Lampiran[13]

D. Teknik Penyusunan Karya ilmiah
Kerangka Penyusunan Karya Ilmiah.
Dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap antara lain.
1.      Tahap Persiapan
2.      Tahap Pengumpulan data.
3.      Tahap Pengorganisasian.
4.      Tahap Pemeriksaan/ penyunting konsep.
5.      Tahap Penyajian.[14]

1.Tahap Persiapan.
Dalam tahap persiapan dilakukan:
a. Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan
                    i.            Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis.
                  ii.            Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yangada.
                iii.            Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
                iv.            Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.
                  v.            Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
                vi.            Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.

b.Pembatasan topik atau penentuan judul[15]
                    i.            Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
                  ii.            Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai penulisan karya ilimiah tersebut.
                iii.            Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).

c.Pembuatan kerangka karangan (outline)
                    i.            Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
                  ii.            Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
                iii.            Pembuatanrencana daftar isi dari karya ilmiah.

2.Tahap penulisan data
a.       Pencarian keterangan dari bhn bacaan atau referensi.
b.      Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.
c.       Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.
d.      Melakukan percobaan dilabolatorium atau pengujian data di lapangan.
3.Tahap Pengorganisasian dan pengkonsepan
a.       Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis, sifat dan bentuk data.
b.      Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.[16]

4.Tahap pemeriksaan atau penyuntingan konsep (editing), tahap ini bertujuan untuk :
a.       Melengkapi data yang dirasa masih kurang.
b.      Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah.
c.       Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain.
d.      Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.[17]

5.Tahap Penyajian
a.Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
                    i.            Segi kerapian dan kebersihan.
                  ii.            Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal padahalaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.
                iii.            Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, missal standar penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.

BAB III
PENUTUP

Disemua uraian penutup yang dimuat dalam makalah ini, terdapat beberapa hal yang harus dicermati. Pertama , sebuah karya ilmiah sebagai mana dalam makalah ini adalah suatu pemikiran yang utuh. Karya tersebut merupakan sebuah gagasan lengkap, yang mungkin sangat rumit atau sederhana saja. Dalam menulis karya ilmiah, seorang penulis diharapkan mampu untuk mengkomunikasikan temuan atau gagasan ilmiahnya secara lengkap dan gambling agar mudah dipahami. Kedua, menulis karya ilmiah berbeda dengan karya imajinatif. Persiapan yang seksama dan pemikiran yang matang dan runtut perlu diperhatikan. Ketiga, dalam menyampaikan pemikirannya, penulis tidak mungkin mengabaikan perkembangan yang terjadi di sekitarnya, khususnya yang terjadi dalam bidang keilmuannya sendiri. Keempat, sarana utama dalam menyusun dan menyampaikan pemikiran adalah bahasa,. Bahasa sebuah sistem komunikasi memiliki aturan- aturan sendiri sekalipun sistem itu terus berkembang. Terakhir adalah masalah tanggung jawab, sekalipun kata ini tidak banyak muncul dalam buku ini, tulisan-tulisan yang ada mengajak pembaca untuk menyadari bahwa seorang penulis mempunyai berbagai tanggung jawab.
Dalam menulis kerangka tulisan ilmiah yang perlu diperhatikan adalah bagian-bagian dalam tulisan ilmiah, terutama dalam jurnal ilmiah antara lain, judul tulisan, nama dan alamat penulis, abstrak, pengantar, permasalahan penelitian, bahan dan cara penelitian, hasil, pembahasan, kesimpulan, ucapan terima kasih, dan daftar putaka.[18]


DAFTAR PUSTAKA

Indriati,etty.2001,”Menulis Karya Ilmiah”.Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.
Arifin Zaenal.2006,”Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah”, Grasindo, Jakarta.
Djuroto Totok, Suriadi Bambang, 2002,”Menulis Artikel Dan Karya Ilmiah”,Remaja Rosdakarya,bandung.
Sudianti VeronikaAl-Widya martayo,1997 “ Dasar-Dasar Menulis Karya Ilmiah”, GramediaWidiasarana Indonesia.
Rifai A.mien, 1995” Pegangan Gaya Penulisan,Penyuntingan, Dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia,” Gajah Mada University Press, Jakarta.
T. Winarto Yunita, Suharduanto Totok, M. choesin Ezra, 2004, “ Karya Tulis Ilmiah Sosial “ Yayasan abror Indonesia, Jakarta.
Firman Hery, “Karya Ilmiah”, blog hery firman, diakses tanggal 3 Maret 2008
anonim, “Jawaban KerangkaKarya Ilmiah”, forum tanya jawab yahoo Indonesia , diakses tanggal 3 Maret 2008


[1] Totok Djuroto dan Bambang Supriyadi, Menulis Artikel dan Karya Ilmiah (Bandung: Rosda Karya, 2005), hlm.15.
[2] E.Zaenal Arifin, Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah ( Jakarta : PT.Grasindo 2006),hlm 1-2.
[3] Hery Firman, Karya Ilmiah, blog hery firman, diakses tanggal 3 Maret 2008
[4] Yunita T. Winarto, dkk, Karya tulis Ilmiah Sosial (Jakarta : Yayasan obor Indonesia, 2004 ), hlm. 156
[5] Totok Djuroto dan Bambang Suprijadi, Ibid., hlm.15
[6] ……………, Op Cit., hlm. 24
[7] Totok Djuroto dan Bambang Supriadji, Ibid., hlm. 24
[8] Ibid, hlm 24
[9] E. Zainal Arifin, OpCit., hlm. 26
[10] Totok Djuroto dan Bambang Supriadji, OpCit., hlm. 26
[11] Veronika Sudianti dan Al-Widya martayo, Dasar-Dasar Menulis Karya Ilmiah, (Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia,1997) hlm. 49
[12]Yunita T. Winarto, dkk, Karya tulis Ilmiah Sosial (Jakarta : Yayasan obor Indonesia, 2004 ), hlm. 181
[13] anonim, Jawaban Kerangka Karya Ilmiah, forum tanya jawab yahoo Indonesia , diakses tanggal 3 Maret 2008
[14] Amin Rifai, Pegangan Gaya Penulisan,Penyuntingan, Dan Penerbitan KaryaIlmiah Indonesia, ( Jakarta : Gajah Mada University Press, 1995), hlm.79
[15] Ibid, hlm.79
[16] Ibid, hlm.80
[17] Ibid, hlm.80
[18] Etty Indriati,Menulis Karya Ilmiah, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2001), hlm.15